ILMU TAKSONOMI
Dalam Biologi, ada berbagai cabang ilmu salah satunya taksonomi. Taksonomi adalah cabang ilmu yang mempelajari klasifikasi makhluk hidup.
Berdasarkan asal katanya, taksonomi berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu taxis dan nomia. Taxis berarti penataan dan nomia berarti metode sehingga jika digabungkan taksonomi berarti metode penataan.Dilihat dari sejarahnya, sistem klasifikasi makhluk hidup sudah dikenal sejak peradaban kuno yang dimulai oleh ahli filosof Yunani, Aristoteles. Pada zaman itu, Aristoteles mengelompokkan makhluk hidup menjadi dua kelompok besar, yakni hewan (animalia) dan tumbuhan (plantae).
Klasifikasi makhluk hidup dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu mengidentifikasi makhluk hidup, mengelompokkan makhluk hidup, dan memberikan nama makhluk hidup.
Melansir e-Modul Biologi: Klasifikasi Makhluk Hidup, klasifikasi memiliki manfaat memudahkan kita dalam mempelajari makhluk hidup yang sangat beragam. Selain itu, klasifikasi juga bermanfaat mengetahui hubungan kekerabatan antara makhluk hidup satu dengan yang lainnya.
Tujuan Klasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi memiliki tujuan :
1. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan dan ciri-ciri yang dimiliki.
2. Mendeskripsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakan dengan makhluk hidup yang lain.
3. Mengetahui hubungan kekerabatan makhluk hidup.
4. Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya.
5. Menyederhanakan objek studi sehingga mempermudah pembelajaran.
6. Mengetahui tingkat evolusi makhluk hidup atas dasar kekerabatannya.
Dengan kata lain, taksonomi mempunyai manfaat besar karena menjadi dasar untuk mengenal, mengelompokkan, dan memberi nama semua organisme yang ada di Bumi ini.
Dasar-dasar Klasifikasi Makhluk Hidup
Hal paling dasar dalam melakukan klasifikasi adalah menentukan persamaan dan perbedaan suatu makhluk hidup. Apa saja ciri-ciri yang bisa dijadikan dasar untuk menentukan persamaan dan perbedaan suatu makhluk hidup?
1. Ciri Fisik
Ciri fisik merupakan hal paling mudah yang bisa kita lakukan dalam melakukan klasifikasi makhluk hidup. Sebagai contoh, kita mengetahui bahwa ayam dan bebek termasuk dalam golongan aves (burung) karena persamaan fisik keduanya, yakni berbulu, memiliki sayap, dan berparuh.
2. Ciri Morfologi dan Anatomi
Berdasarkan ciri morfologi, kita bisa melihat dari bentuk luar tubuh suatu makhluk hidup. Misalnya, kita bisa melihat bentuk paruh dan cakar pada hewan, atau melihat bentuk daun dan bunga pada tumbuhan.
Sementara berdasarkan ciri anatomi, kita bisa melihat dari struktur tubuh organisme. Contohnya, ada atau tidaknya sel trakea atau kambium pada suatu makhluk hidup.
3. Ciri Biokimia
Ciri-ciri biokimia dapat dilihat pada jenis-jenis enzim, protein, DNA, dan lainnya pada makhluk hidup. Ciri-ciri tersebut kemudian dapat dijadikan pedoman untuk menentukan hubungan kekerabatan antara makhluk hidup satu dengan lainnya.
4. Berdasarkan Manfaat
Setelah mempelajari lebih dalam mengenai suatu makhluk hidup, kita bisa menemukan manfaat yang dapat digunakan untuk melakukan klasifikasi. Misalnya, berdasarkan manfaatnya, tanaman sirih, jahe, dan kencur dapat diklasifikasikan sebagai tanaman
obat.
Bapak Taksonomi Modernd
Bapak Taksonomi Modern adalah Carolus Linnaeus, yang juga dikenal dengan nama Carl Linnaeus. Ahli botani, ahli zoologi sekaligus dokter ini lahir di Rashult, Smaland, Swedia pada 23 Mei 1707.
Ia memulai studi kedokterannya di Lund University pada 1727, tapi kemudian pindah ke Uppsala University di tahun 1728. Pada 1732 Uppsala Academy of Sciences mengutus Linnaeus dalam sebuah ekspedisi penelitian ke Lapland.
Pada 1735, Carolus Linnaeus menerbitkan edisi pertama Systema Naturae (The System of Nature), berupa pamflet kecil yang menjelaskan sistem klasifikasi alam yang baru. Dua kontribusinya terpenting dalam taksonomi adalah sistem klasifikasi hierarkis dan Sistem Binomial Nomenklatur.
Sumber :https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5803359/mengenal-taksonomi-ilmu-yang-mempelajari-klasifikasi-makhluk-hidup
KEREENN
BalasHapus